Senin, 16 Januari 2012

Cintainya, Bukan Cinta Dia !


Pagi ini air mata berderai
Mendengar panasnya kalimat meramai
Sungguh pahit telinga ini mendengar
Suatu kebohongan yang tlah menyebar

Diriku cintainya, bukan cinta dia!
Apa kau tau rasanya?
Dicaci maki dalam segumpal ketertawaan?
Sungguh terluka batin ini..
Sampai ku tak sanggup menahan semua….

Ingin ku balas pada kalian!
Namun kalian terlalu banyak! Terlalu kuat!
Tak sebanyak dan sekuat ketegaranku!

Kalian anggap ini tak berarti
Namun bagiku ini begitu menyakiti
Kau anggap diri ini mati
Dengan katamu yang tak semesti

Dusta itu…
Kau sebar pada setiap kawanku!
Kau tak tau!
Betapa kecewanya aku saat kau merebut hati mereka!
Dengan kata-katamu yang tak berguna!

Jika dirimu cinta dia, AMBIL !
Karena aku tak cinta dia!
Aku cintainya! Bukan cinta dia!!

0 komentar:

Posting Komentar

Cintainya, Bukan Cinta Dia !


Pagi ini air mata berderai
Mendengar panasnya kalimat meramai
Sungguh pahit telinga ini mendengar
Suatu kebohongan yang tlah menyebar

Diriku cintainya, bukan cinta dia!
Apa kau tau rasanya?
Dicaci maki dalam segumpal ketertawaan?
Sungguh terluka batin ini..
Sampai ku tak sanggup menahan semua….

Ingin ku balas pada kalian!
Namun kalian terlalu banyak! Terlalu kuat!
Tak sebanyak dan sekuat ketegaranku!

Kalian anggap ini tak berarti
Namun bagiku ini begitu menyakiti
Kau anggap diri ini mati
Dengan katamu yang tak semesti

Dusta itu…
Kau sebar pada setiap kawanku!
Kau tak tau!
Betapa kecewanya aku saat kau merebut hati mereka!
Dengan kata-katamu yang tak berguna!

Jika dirimu cinta dia, AMBIL !
Karena aku tak cinta dia!
Aku cintainya! Bukan cinta dia!!

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates